Aksi Buyback BUMN Harus Hati-hati
Gejolak pasar saham kian mengkhawatirkan, Indeks Harga Saham Gabungan(IHSG) terjungkal hingga 3,97 persen ke level 4.163.73. Mengantisipasi hal-hal yang lebih buruk lagi, OJK dan BEI menyiapkan resep pembelian kembali (buyback) saham tanpa RUPS.
Demikian dikatakan Wakil Ketua Komisi VI DPR Heri Gunawan usai Rapat dengar pendapat dengan Dirut BUMN PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) di ruang rapat Komisi VI DPR Selasa (25/8) malam.
Heri menambahkan, terkait dengan rencana buyback oleh BUMN, Menteri BUMN, Rini Soemarno, menyebutkan sudah menyiapkan Rp.10 triliun untuk buyback saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Atas hal tersebut lanjut Heri, aksi buyback saham BUMN itu belum tentu diikuti oleh emiten-emiten swasta. Bahkan, kemungkinan tidak semua BUMN akan melakukan aksi buyback tersebut karena berbagai faktor seperti soal harga, sumber pendanaan yang belum clair, dan sebagainya.
Selanjutnya kata politisi Fraksi partai Gerindra, seperti pengalaman yang lalu, aksi buyback justru memberi hasil yang bertolak belakang. Bukannya stabil, harga saham justru bisa lebih anjlok. Karenanya, BUMN-BUMN harus lebih berhati-hati. Hitung untung-ruginya dengan lebih cermat, terutama terkait dengan jumlah saham yang sudah beredar di pasaran. Apalagi, dalam waktu yang belum lama ini, beberapa BUMN baru saja melakukan right issue.
Meski begitu, dia tetap berharap kebijakan buyback bisa menjadi stimulus untuk meredam kejatuhan IHSG ke level yang lebih dalam. Setidaknya, untuk jangka pendek, meski harus tetap berhati-hati. “ Hitung dengan cermat momentum dan untung ruginya. Jumlah Rp.10 triliun itu bukan angka yang sedikit. Apalagi, kondisi ekonomi memang tidak stabil seperti penurunan harga komoditas yang makin suram, “ungkapnya.
Wakil Ketua Komisi VI DPR Heri Gunawan mengatakan, rupiah semakin terpuruk, BUMN segera akan ambruk satu persatu, karena kebesaran hutang. Untuk itu dalam waktu dekat, Komisi VI DPR akan segera memanggil untuk menjadwalkan Rapat Kerja dengan Menteri Negara BUMN, saham siapa yang beli.? (Spy)/foto:iwan armanias/parle/iw.